Welcome to Mohamad Fahmi Permana Putra's Blog

Mohamad Fahmi Permana Putra


Department of Psychology
State University of Jakarta

Senin, 29 September 2014

Tes Prestasi . Apakah Di Perlukan?





Hallo Dunia ! :)



Tes Prestasi, apakah diperlukan?


Baik, sebelum menjawab pertanyaan di atas, maka saya akan coba untuk memberikan sebuah “Pendahuluan”.


Pernah mendengar kata “Tes Prestasi?”
Apa ya sebenarnya arti dari 2 kata tersebut? 
Apa itu “Tes” ? dan Apa itu “Prestasi” ?


Pertama , saya akan awali dengan penjelasan definisi dari “Tes”. Secara umum, sudah banyak sekali yang mengemukakan tentang apa itu “Tes”. Namun, saya tertarik untuk mengambil kesimpulan mengenai apa itu “Tes”, berdasarkan buku ajar dari salah satu Dosen Program Studi Psikologi di Universitas Negeri Jakarta, yaitu Ibu Lussy Dwiutami Wahyuni, M.Pd .

Berdasarkan buku ajar beliau, saya mendapat kesimpulan bahwa Tes merupakan suatu alat atau instrumen yang dapat digunakan guna mengukur kemampuan atau intelegensi peserta didik yang sebenarnya bersifat laten.

Kemudian, mari kita beralih ke “Prestasi”. Apa itu “Prestasi” ?

Berdasarkan beberapa sumber yang ada,secara singkat saya mengambil kesimpulan bahwa Prestasi adalah hasil atas usaha yang dilakukan oleh seseorang.


Jadi, apa sebenarnya “Tes Prestasi” itu ?

Jika melihat dari pemahaman atas definisi “Tes” dan “Prestasi” di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tes Prestasi adalah suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil atas usaha yang dilakukan oleh seseorang. Tentunya, hasil yang diukur harus berdasarkan suatu bidang atau area yang spesifik. Jika dikaitkan dalam konteks dunia pendidikan, maka Tes Prestasi harus merujuk pada isi silabus, disusun berdasarkan domain materi pembelajaran pada bidang/mata pelajaran tertentu, penekanannya pada validitas isi, serta hasil skor nya adalah mengindikasikan dari hasil kesuksesan saat ini (indication of present succes). Mengapa demikian? Karena Tes Prestasi ini merupakan lahan dari Tes Abilitas Kognitif yang mayoritas bentuknya adalah paper and pencil test (terutama untuk di negara Indonesia).

Di Dalam proses pendidikan dan pengajaran ,akan terdapat beberapa situasi yang memerlukan pengambilan keputusan, seperti:

1) Keputusan didaktik 
    Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengajaran, seperti memilih kurikulum yang berlaku.

2) Keputusan administrasi 
    Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan administrasi,seperti ; keputusan menentukan nilai standar kelulusan.

3) Keputusan bimbingan penyuluhan
    Diperlukan untuk memberikan bimbingan dalam penjurusan dan penentuan karir.


Ditinjau dari keputusan-keputusan tersebut,maka tes prestasi belajar dapat memiliki beberapa fungsi , antara lain :

A. Fungsi penempatan 
    Penggunaan hasil tes prestasi belajar terkait klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa, yang dapat dilihat pada hasil tes sebelumnya.

B. Fungsi formatif 
    Penggunaan hasil tes belajar untuk melihat sejauh mana kemampuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu pelajaran

C. Fungsi diagnostik
    Dilakukan oleh tes prestasi,apabila hasilnya digunakan untuk mendiagnosis kesukaran belajar dan mendeteksi kelemahan siswa agar dapat segera diperbaiki.

D. Fungsi sumatif 
    Penggunaan hasil tes prestasi untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pembelajaran.

Gronlund (1977) merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi, yakni:

1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicangkup oleh program instruksional atau pengajaran.

3) Tes prestasi harus berisi item-item denga tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai degna tujuan penggunaan hasilnya

5) Realibilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati

6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik


Berdasarkan Prinsip dasar yang dikemukakan oleh Gronlund, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tes Prestasi akan memiliki beberapa manfaat, antara lain :

A. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa.

B. Dapat mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar, dimana dapat mengungkap performansi maksimal peserta didik dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.

C. Dapat digunakan untuk klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang telah diperlihatkannya pada hasil belajar yang telah lalu

Akan tetapi, disamping manfaat yang ada, Tes Prestasi ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
A. Objek dari tes prestasi adalah aspek mental psikologis (atirbut non fisik), sehingga tidak menghasilkan pengukuran yang akurat sekali karena apa yang dapat dicapai tes prestasi adalah semacam estimasi mengenai posisi relatif atau jenjang urutan individu menurut tingkat kemampuan siswa.

B. Tidak dapat menggunakan nilai nol sebagai nilai mutlak. Artinya adalah siswa atau Individu yang mendapatkan nilai nol dalam tesnya, tidak dapat dikatakan bahwa siswa atau individu tersebut sama sekali tidak mengetahui materi yang diujikan.Lain halnya dengan berat “nol kilogram” yang memang memiliki arti tidak ada berat sama sekali.

C. Skor tes yang diperoleh individu hanya memberikan skor relatif dalam kelompok individu tersebut ataupun dibandingkan dengan tes sebelumnya pada materi yang sama. Skor tersebut belum dapat digunakan sebagai indikator penguasaan materi yang sesungguhnya dicapai oleh individu.

Untuk lingkup di negara Indonesia, pembuatan tes yang sejenis tes prestasi, terlihat seperti terburu-buru dalam pembuatan soalnya. Hal ini dapat dilihat dari konstruksi tes yang kurang baik serta penempatan item soal (item palcement) yang kurang memperdulikan aspek psikologis siswa ketika menjawab soal. Selain itu, untuk Tes prestasi yang dalam bentuk paper and pencil test, hanya mengukur apa yang orang ketahui mengenai suatu pencapaian tertentu , tetapi tidak bisa mengukur seberapa efektif pengetahuan yang dimiliki untuk dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata (real). Namun, sebenarnya hal ini dapat ditanggulangi dengan cara pembuatan konstruksi tes nya dilakukan secara lebih hati-hati, mendalam,konsisten, dan lebih bijaksana (memasukkan unsur psikologis siswa).Jadi, dari ulasan singkat saya di atas mengenai “Tes Prestasi”, Apakah “Tes Prestasi di Perlukan?” . Secara umum, Ya, Tes Prestasi masih sangat diperlukan.Terutama untuk kondisi yang memerlukan adanya “Pengelompokkan Jenjang Kelas” dan “Evaluasi Hasil belajar”.




Created by :
Mohamad Fahmi Permana Putra
1125116004
Non Reguler B 2011


                                                                        

Back link :   http://sflussy.blogspot.com/2014/09/apa-kata-mereka-tentang-tes-prestasi.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar